Pasang Iklan Gratis

Langka, AS Izinkan Qatar Bangun Fasilitas Militer di Pangkalan Dalam Negeri

 Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengumumkan bahwa Qatar diizinkan membangun fasilitas angkatan udaranya di Pangkalan Udara Mountain Home, Idaho. 

Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintahan Donald Trump untuk mempererat hubungan dengan negara Teluk tersebut, sebagaimana dilansir The Independent

Dalam konferensi di Markas Kementerian Pertahanan AS, Pentagon, Hegseth mengaku merasa terhormat dan bersemangat menandatangani surat persetujuan tersebut.

Dalam surat tersebut, AS memberikan Qatar izin membangun fasilitas militer di pangkalan udara milik AS.

"Pangkalan Udara Mountain Home akan menjadi tuan rumah bagi pesawat tempur F-15 dan pilot Qatar yang akan berlatih bersama pasukan AS untuk meningkatkan kemampuan tempur dan interoperabilitas," kata Hegseth yang didampingi Menteri Pertahanan Qatar Syekh Saoud bin Abdulrahman Al Thani. 

Dia menambahkan, kerja sama ini merupakan contoh lain dari kemitraan erat AS-Qatar.

Meskipun AS tidak mengizinkan keberadaan pangkalan militer asing di wilayahnya, sejumlah negara sekutu diperbolehkan berlatih di fasilitas militer AS. 

Angkatan Udara Singapura, misalnya, telah berlatih di Pangkalan Udara Mountain Home sejak 2009.

Perjanjian antara AS dan Qatar sejatinya telah disiapkan selama beberapa tahun. 

AS menandatangani kesepakatan senilai 12 miliar dolar AS (Rp 199 triliun) dengan Qatar pada 2017 untuk pengadaan jet tempur Boeing F-15 Eagle beserta pelatihan awaknya. 

Pada 2019, kesepakatan tambahan juga ditandatangani untuk menyediakan pelatihan teknis bagi personel Angkatan Udara Qatar.

Menurut laporan Spokesman-Review pada 2022, pangkalan di Idaho telah mempersiapkan kedatangan sekitar 170 peserta pelatihan Qatar yang dijadwalkan tiba awal 2024. 

Rencana awal mencakup pembangunan 90 unit rumah keluarga dan asrama dua lantai agar para peserta dapat membawa keluarga mereka.

Namun, belum ada kejelasan apakah rencana tersebut mengalami perubahan. Hegseth hanya mengonfirmasi bahwa surat persetujuan telah disetujui tanpa menjelaskan rincian lebih lanjut.

Jumat malam, Hegseth mengklarifikasi bahwa Qatar tidak akan memiliki pangkalan sendiri di AS.

"Perlu diperjelas, Qatar tidak akan memiliki pangkalan sendiri di AS, atau pangkalan serupa. Kami mengendalikan pangkalan yang ada, seperti yang kami lakukan dengan semua mitra," tulis Hegseth di platform media sosial X.

"Militer AS memiliki kemitraan jangka panjang dengan Qatar, termasuk kerja sama yang diumumkan hari ini dengan pesawat F-15QA," lanjutnya.

Meski demikian, tidak semua pihak di kubu pendukung Trump menyambut baik keputusan ini. 

Aktivis konservatif Laura Loomer menentang keras perjanjian tersebut di platform X dengan pernyataan bernada Islamofobia dan menuding langkah itu berisiko bagi keamanan nasional.

Tokoh lainnya, Ana Vandersteel, juga menyampaikan penolakan.


0 Response to "Langka, AS Izinkan Qatar Bangun Fasilitas Militer di Pangkalan Dalam Negeri"

Post a Comment